MATERI PRAKTIKUM KE 4&5
KOREKSI GEOMETRIK
Kelompok : 2 (Selasa Pagi)
1. Riany Sulastri/ E14110002
2. Muhammad Khoirul Mufid/ E14110115
Koordinator :
1.
Dr. Nining Puspaningsih
2.
Uus Saeful M
Asisten :
1.
Putu Ananta Wijaya, S.Hut
2.
Sri Chairi Mulyani
3.
Finitya Arlini Cita
4.
Artika Afifatus Solehah
5.
Putu Ika Puspitasari
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN-FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Zaman
modern seperti saat ini penginderaan jarak jauh menggunakan satelit sangat dibutuhkan
terutama di bidang kehutanan yang mencakup area yang sangat luas. Satelit
penginderaan jauh berdasarkan pemancaran gelombang dibedakan menjadi sistem
pasif dan sistem aktif. Sistem pasif memanfaatkan energi matahari yang
dipantulkan oleh matahari sehingga kualitas citra sangat tergantung dari
intensitas sinar atau sumber energi berupa matahari. Pada sistem aktif, sensor
merekam objek menggunakan energi elektromagnetik buatan yang berasal dari
sensor tersebut dan diterima kembali oleh sensor tersebut. Kelebihan dari
sensor aktif ini tidak tergantung dari sinar matahari berbeda jika dibandingkan
sensor aktif yang sangat membutuhkan energi matahari.
Pada
citra yang direkam melalui satelit tidak selalu sama dengan apa yang ada di
bumi sehingga koreksi citra sangat diperlukan. Perbaikan citra yang mencakup
koreksi radiometrik dan geometrik. Koreksi radiometrik dilakukan karena adanya
efek atmosferik yang mengakibatkan kenampakan bumi tidak selalu tajam.
Sedangkan koreksi geometrik upaya memperbaiki citra dari pengaruh kelengkungan
bumi dan gerakan muka bumi dengan cara menyesuaikannya dengan koordinat bumi,
sehingga sesuai dengan koordinat yang ada dipeta. Setiap posisi yang sama pada
tahun yang berbeda tidak selalu sama persis sehingga dari penyebab ini koreksi
geometrik sangat diperlukan.
Tujuan
Adapun
tuan dari praktikum kali ini ialah agar praktikan memahami proses dan cara
perbaikan citra dengan koreksi geometrik menggunakan metode GCP.
BAB II
METODOLOGI
Waktu
dan Tempat
Praktikum
Geomatika dan Inderaja Kehutanan dengan judul Koreksi Geometrik dilaksanakan di
Laboratorium Remote Sensing dan GIS Fakultas Kehutanan IPB pada tanggal 4 Maret
2014 dan 11 Maret 2014.
Alat
dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan ialah sebagai berikut:
·
Laptop
·
Sofware ERDAS IMAGINE 9.1
·
Microsoft World
Bahan
yang digunakan adalah:
·
Alat tulis
·
Data Citra Satelit Landsat 7
Prosedur
Kerja
1. Buka
sofware ERDAS IMAGINE 9.1
2. Buka
viewer baru dengan memasukkan data image 19890609_543.img yang akan di koreksi
dengan l7_125061_19990901.543.img
3. Kemudian
klik Raster > Geometric Correction maka akan muncul seperti dibawah ini
4. Pilih
Polynomial pada Set Geometric Model dan klik ok, maka akan muncul seperti
dibawah ini
5. Maka
klik Close pada Polynomial Model Properties maka akan muncul seperti dibawah
ini
6. Klik
Existing Viewer tekan ok maka klik pada viewer 2 yaitu
l7_125061_19990901_543.img maka akan muncul seperti dibawah ini
7. Klik
GCP untuk mengkoreksi citra yang akan dikoreksi dengan citra sumbernya
(l7_125061_19990901_543.img).
8. Pilih
tiap titik sehingga nanti akan muncul seperti dibawah ini
9. Pilih
hingga Total RMS errornya dibawah 0,5
10. Untuk
mengetahui hasil koreksi maka buka viewer dan buka citra
l7_125061_19990901_543.img dan Clear Display diaktifkan
11. Pada
viewer yang sama buka hasil koreksi pada koreksi ke 2 dan Lear display tidak
diaktifkan
12. Kemudian
klik utility > swipe maka akan muncul citra akan overlap seperti gambar
dibawah ini
13. Dengan
begitu akan muncul hasil koreksi dan bisa diperjelas seperti dibawah ini
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar 1. Citra Satelit yang telah dikoreksi geometrik
|
Gambar 2. Citra Satelit terkoreksi
|
Gambar 3. Viewer Swipe
koreksi 1
|
Gambar 4. Viewer Swipe
koreksi 2
|
Tabel 1. Hasil koreksi geometrik
pertama
Tabel 2. Hasil koreksi geometrik kedua
Pembahasan
Geometrik memuat informasi
data yang mengacu bumi (geo-referenced
data), baik posisi (system koordinat lintang dan bujur) maupun informasi
yang terkandung di dalamnya. Geometrik pada citra penginderaan jauh sering mengalami pergeseran, karena orbit satelit sangat tinggi dan medan
pandangya kecil, maka terjadi distorsi geometric
sehingga diperlukan koreksi geometrik. Pada praktikum kali ini, praktikan
melakukan koreksi geometrik yang disebabkan oleh distorsi yang disebabkan
perubahan atau pembelokan arah penyiaman bersifat sistematik pada citra LANDSAT 7.
Menurut Mather (1987) dalam riki ridwana (2012), koreksi geometrik adalah
transformasi citra hasil penginderaan jauh sehingga citra tersebut mempunyai
sifat-sifat peta dalam bentuk, skala dan proyeksi. Transforamasi geometrik yang
paling mendasar adalah penempatan kembali posisi pixel sedemikian rupa,
sehingga pada citra digital yang tertransformasi dapat dilihat gambaran objek
dipermukaan bumi yang terekam sensor. Dalam
pengembalian posisi pixel, maka praktikan memerlukan data citra induk (yang
telah terkoreksi) untuk menempatkan Ground
Control Point. GCP
atau Ground Control Point adalah titik yang diketahui
koordinatnya secara tepat dan dapat terlihat pada citra inderaja satelit
seperti perempatan jalan dan lain-lain.
Resampling citra merupakan suatu proses transformasi
dengan cara memberikan nilai pixel citra terkoreksi. Pelaksanaan resampling
dilakukan dengan proses transformasi dari suatu sistem koordinat yang satu ke
sistem koordinat yang lain, proses transformasi ini disebut dengan registrasi
citra. Tahap-tahap melakukan rektifikasi dan registrasi. Secara
umum, tahapan melakukan rektifikasi adalah sebagai berikut (Jaya, 2005):
1.
Memilih titik kontrol
lapangan (ground control point -GCP ) yang sedapat mungkin berupa
titik-titik atau obyek yang tidak mudah berubah dalam jangka waktu lama
misalnya belokan jalan, tugu di persimpangan jalan dan atau sudut-sudut gedung
(bangunan). Hindari menggunakan belokan sungai atau delta sungai karena mudah
berubah dalam jangka waktu tertentu. GCP juga harus tersebar merata pada citra
yang akan dikoreksi.
2.
Membuat persamaan
transformasi yang digunakan untuk melakukan interpolasi spasial. Persamaan yang
digunakan umumnya adalah persamaan transformasi polinomial ordo 1 yang sering
disebut dengan affine transformation dan memerlukan (minimal 3 GCP).
3.
Cek akurasi dengan verifikasi atau validasi sesuai dengan criteria, metode,
dan data citra, maka perlu dicari solusinya agar diperoleh tingkat ketelitian
yang lebih baik. Solusinya dapat dilakukan dengan menggunakan metode lain, atau
bila data referensi yang digunakan tidak akurat atau perlu diganti.
4.
Interpolasi dan resampling untuk mendapatkan citra geocoded presisi (akurat). Beberapa pilihan Geocoding Type yang sudah tersedia pada perangkat lunak, seperti Tryangulation, Polynomial, Orthorectify using ground control poinr, Orthorectify using
exterior orientation, Map to map projection, Point registration, Rotation. Kegunaan
setiap tipe geocoding adalah (a) Tryangulation untuk koreksi geometric
data yang mengalami banyak pergeseran skew
dan yawa, atau data yang tidak
sama ukuran pixelnya pada satu set data. (b) Polynomial untuk koreksi geometrik data citra yang mengalami
pergeseran linear, ukuran pixel sama dalam satu set data resolusi spasial
tinggi dan rendah. (c) Orthorectify untuk
mengoreksi citra secara geometris, berdasarkan ketinggian geografisnya. Koreksi
geometrik jika tidak menggunakan Orthorectify,
maka puncak gunung akan bergeser letaknya dari posisi sebenarnya, walaupun
sudah dikoreksi secara geometerik. (d) Rotation
untuk koreksi geometrik citra karena terjadi pergeseran citra yang
terputar, baik searah jarum jam maupun sebaliknya. Sedangkan Melakukan
resampling interpolasi intensitas (nilai kecerahan) dengan salah satu metode
berikut, yaitu, nearest neighbourhood, bilinear dan convolution.
Jenis resampling yang dipergunakan agar nilai DN-nya tidak berubah adalah
dengan metode nearest neighbourhood.
Koreksi geometrik pada
praktikum ini dilakukan 2 kali, yang pertama seperti terlihat pada gambar 1
dengan hasil swipe seperti pada gambar 3. Kesalahan penempatan posisi koordinat dapat
dilihat dari besarnya RMS Error. Pada tabel 1 terlihat bahwa RMSE untuk koreksi
geometrik pertama adalah sebesar 61,1150. Dari hasil swipe dengan data citra
yang telah terkoreksi (gambar 3) terlihat bahwa koreksi geometrik masih belum
sempurna dengan terlihat posisi tutupan lahan pada citra yang dikoreksi belum
sempurna. Sedangkan koreksi geometrik yang kedua (gambar 2) menunjukan hasil
RMSE pada tabel yaitu sebesar 0,4531 menghasilkan gambar swipe pada citra
terkoreksi telah sesuai posisinya. Hal tersebut menunjukan bahwa apabila nilai
RMS error lebih besar dari satu (RMS error > 0,5) maka harus dilakukan
koreksi geometrik lagi, sampai didapat nilai RMS error kurang atau sama dengan
satu (RMS error ≤ 0,5). Dan apabila nilai RMS error kurang atau sama dengan
satu (RMS error ≤ 0,5) maka citra tersebut sudah terkoreksi secara geometrik.
Namun RMSE bukan merupakan patokan utama karena kesalahan
dapat terjadi jika salah penempatan GCP-nya yang tidak tepat dan merata,
sehingga ketika mencari GCP harus sampai melihat ke satuan pixelnya. Jika salah
menempatkan GCP maka akan berpengaruh pada posisi hasil reference-nya. Jika titik pertama sedikit salah atau melenceng,
maka titik selanjutnya akan mengalami error yang semakin besar. Proses ini akan
menentukan proses-proses berikutnya, terutama yang multi waktu.
SIMPULAN
Koreksi geometrik dapat dilakukan dengan cara retrifikasi yaitu menetapkan
GCP (ground control point ) pada citra/peta yang telah diketahui koordinatnya. Kesalahan
posisi pada citra yang akan dikoreksi dapat terlihat dari besarnya RMSE. Berdasarkan
hasil koreksi geometrik pada citra satelit Sumatera, didapatkan besar RMS Error
dari koreksi tersebut sebesar 61,1150 dan 0,4531. Dari swipe terlihat bahwa
citra yang dikoreksi dengan RMS Error sebesar 0,4531 memiliki posisi dan
ketelitian yang jauh lebih akurat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin
kecil RMSE maka ketelitian koordinat suatu titik akan semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jaya,
I N. S. 2006, Laporan Penaksiran Resolusi Tinggi. Kerjasama antara Departemen
Kehutanan dengan PT Rasicipta Consultama. Tidak diterbitkan.
Riki, ridwana. 2012. Koreksi Geometrik. [terhubung berkala] http://rikiridwana.blogspot.com com [diakses pada
tanggal 15 Maret 2014].
0 komentar: